Puluhan Ribu Mahasiswa Tak Dapat Lagi Beasiswa, Senin Diskusinya Digelar di Graha Sanusi

Sebanyak 20 ribu mahasiswa tidak lagi menerima beasiswa Supersemar. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi kelanjutan pendidikan para penerima beasiswa mengingat mereka yang menerima beasiswa adalah mahasiswa tidak mampu.

"Selama ini mereka terbantu dengan adanya beasiswa Supersemar. Semisal untuk bayar kos. Kalau tidak ada bantuan beasiswa lagi, mereka akan kesulitan," kata Samian, mantan Ketua Umum Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMA-PBS) Tahun 1994-1998, di Jalan Cibeunying Selatan, Minggu (10/4/2016).

Menurutnya, beasiswa Supersemar yang diberikan kepada mahasiswa tidak mampu ini tidak besar namun sangat bermanfaat untuk membantu biaya kuliah mereka. Jumlah yang diberikan untuk setiap mahasiswa hanya Rp 220 ribu perbulan. Dihentikannya penyaluran beasiswa dianggap secara tidak langsung tidak mendukung upaya atau cita-cita untuk mencerdaskan bangsa.

"Sampai saat ini program penerima beasiswa Supersemar tetap berjalan hanya saja rekeningnya sudah diblokir, jadi 29 ribu mahasiswa ini sejak 2015 sampai saat ini tidak menerima beasiswa," katanya.

Hingga saat ini, total mahasiswa yang telah mendapat beasiswa Supesemar mencapai 2 juta orang dan mayoritas menempuh jenjang S1 dan S2. Bahkan, hingga saat ini masih banyak mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa supesemar ini. Untuk itu pihaknya akan menggelar Diskusi Nasional "Implikasi Supersemar bagi Peradaban Indonesia" di Graha Sanusi Unpad, Senin (11/4/2016).

Sebelumnya Wakil Sekjen Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMA-PBS) Agus Riyanto, memberikan keterangan terkait adanya rencana eksekusi Yayasan Supersemar sesuai amar putusan MA Nomor 140 PK/Pdt/2015 Tahun 2015.

Berdasarkan putusan tersebut, terhitung sejak 17 Desember 2015 seluruh aktivitas pemberian beasiswa telah dihentikan Kejaksaan dan Pengadilan Jakarta Selatan selaku eksekutor. Selain itu Yayasan Supersemar harus mengganti kerugian sebesar Rp4,4 triliun ke negara. (tif)

Sumber : Tribun News